Ini pertanyaan banyak dari antara kita yang ingin sekali
bisa secara rutin membaca Alkitab atau Kitab Suci. Ada yang sudah mencoba
membaca dari Kitab Kejadian dengan tekad untuk terus hingga Kitab Wahyu, tetapi
terhenti di tengah jalan. Banyak yang sudah berhenti ketika sampai ke Kitab
Imamat. Ada juga yang mulai dengan baca Kitab Wahyu, dan karena pusing dengan
berbagai simbol, akhirnya tidak lagi membaca. Yang lain, mulai dengan Injil
Yohanes, dan menjadi putus asa juga dengan isinya yang sulit dipahami. Jadi,
harus bagaimana?
Tips Untuk Pemula
Santo Hieronimus pernah berkata, “Tidak mengenal Kitab Suci
berarti tidak mengenal Kristus.” Dengan dasar itu, berikut ini adalah sedikit
usulan praktis. Prinsipnya, bacalah dari yang paling sederhana hingga yang paling
sulit. Bagi pemula, baiklah mulai dengan Perjanjian Baru.
Ingat: kalau ada bagian yang sulit dipahami, tandai saja
dulu, catat, lalu bisa “belajar” lebih jauh dengan baca buku atau tanya ke yang
lebih tahu. Yang penting, kamu bisa menyelesaikan baca seluruh Perjanjian Baru
terlebih dahulu. Catat juga “ayat-ayat favorit” atau “ayat-ayat yang paling
menyentuh” bagimu. Ini akan ada banyak gunanya bagi hidupmu karena itulah sabda
Tuhan yang hidup bagimu saat ini.
Urutan
Buku Untuk Dibaca
Bayangkan dirimu sebagai orang yang hidup di abad pertama
Masehi. Kamu adalah orang yang baru saja menjadi pengikut Yesus. Mulailah
dengan membaca 1Tesalonika. Ini tulisan tertua dalam Perjanjian Baru. Orang
zaman dulu menerima surat ini dari Paulus.
Karena ingin tahu lebih banyak tentang Yesus yang
diwartakan oleh Paulus ini, bacalah Injil Markus. Ini adalah Injil yang pertama
ditulis. Dengan bekal pemahaman dasar itu, bacalah Injil Matius, lalu Injil
Lukas. Karena Lukas punya jilid lanjutannya, maka sesudah membaca Injil Lukas,
bacalah Kisah Para Rasul supaya kamu punya gambaran bagaimana para pengikut
Yesus berkembang. Barulah kamu bisa membaca Injil Yohanes. Setelah semuanya
itu, bacalah 2Tesalonika.
Di tahap ini, kamu mungkin
penasaran terhadap pergulatan jemaat Gereja pada masa itu. Bacalah 1Korintus,
dan 2Korintus. Dalam konteks carut-marut jemaat, kamu juga jadi penasaran
mengenai pergulatan para pelayan dalam jemaat. Bacalah 1Timotius dan 2Timotius.
Untuk memperluas wawasan terkait dengan orang-orang tertentu, lanjutkan dengan
membaca juga Titus dan Filemon.
Bayangkan bahwa sampai di sini,
kamu sebagai pengikut Yesus di abad pertama itu sudah lebih tahu tentang kisah
hidup Yesus, dan pergulatan jemaat, serta tokoh-tokoh tertentu di sana. Dengan
ini, kamu sudah lebih siap untuk membaca yang lebih rumit. Bacalah
berturut-turut Filipi, Kolose, Efesus. Setelah kamu selesai dengan yang
berlabel “surat-surat Paulus,” bacalah surat-surat pastoral yang lain supaya
gambaranmu tentang Gereja lebih luas lagi, yaitu 1Petrus, 2Petrus, Yakobus,
Yudas.
Pada tahap ini, kamu sudah
semakin siap untuk semakin puyeng dengan yang lebih rumit. Untuk pemanasan,
bacalah 1Yohanes, 2Yohanes, 3Yohanes. Lalu bacalah dengan urutan ini, Ibrani,
Galatia, Roma. Kamu akan merasakan bahwa persoalan teologis yang dibahas akan
semakin sulit. Terus membaca. Jangan menyerah. Barulah setelah itu semua, kamu
bisa membaca Wahyu.
Alternatif Lain
Kamu juga bisa mencoba membaca bersama. Misalnya, minta
temanmu membacakan salah satu “surat” dari Perjanjian Baru. Lalu, kamu
membacakan “surat” yang sama untuknya. Rasakan emosi yang ada dengan memberi
intonasi khusus di bagian-bagian tertentu. Selamat mencoba!
Verbum Dei Manet in Aeternum! Sabda Allah Tetap Selamanya!
About Tano Shirani
http://www.letsinspire.co/membaca-alkitab-atau-kitab-suci-mulai-dari-mana/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar